Bali Promotion Center

Bali Promotion Center
Bali Promotion Center Media Promosi Online

June 04, 2014

Joint press statement : President Sby and PM Tony Abbot

Keterangan Pers Bersama dengan Perdana Menteri Australia


TRANSKRIP
KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BERSAMA PERDANA MENTERI AUSTRALIA
BATAM, 4 JUNI 2014


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono:
I will be speaking in bahasa.

Bismillahirrahmanirrahim,
Yang Mulia, Bapak Perdana Menteri Tony Abbot, para menteri dan para wartawan yang saya cintai.

Alhamdulillah, baru saja kami melaksanakan pertemuan dengan Bapak Perdana Menteri Australia yang berlangsung dengan baik. Pertemuan kami produktif dan konstruktif. Kami membicarakan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama serta kemitraan kedua bangsa, kedua negara, untuk menuju masa depan yang lebih baik, berdasarkan prinsip mutual benefit dan mutual respect.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya hubungan dan kerja sama Australia dan Indonesia baik, dan dari masa ke masa terus mengalami kemajuan, meskipun sekali-sekali ada isu atau masalah bilateral yang muncul, dan itu wajar bagi kedua negara yang bertetangga, bagi kedua negara yang bersahabat, tetapi semangat kami mencari solusi sebaik mungkin dan sebijak mungkin untuk mengatasi itu. Itulah semangat atau spirit dan komitmen diantara Perdana Menteri Australia dan saya sendiri, manakala harus menghadapi isu ataupun permasalahan seperti itu.

Dalam pertemuan hari ini, disamping kami membahas kembali langkah-langkah kerja sama yang lebih efektif di bidang ekonomi, baik perdagangan maupun investasi, ketahanan pangan, juga kerja sama di bidang pendidikan, kerja sama di dalam menghadapi kejahatan transnasional, hingga diskusi yang berkaitan dengan dinamika dan perkembangan kawasan.

Tentu saja, menjadi butir pembicaraan kami yang penting pada pertemuan sore hari ini adalah upaya Australia dan Indonesia untuk mengatasi dan menyelesaikan satu isu yang sempat mengganggu hubungan bilateral kami, yaitu isu penyadapan ataupun surveillance yang terjadi pada tahun 2013 yang lalu. Sebenarnya langkah-langkah bersama untuk mengatasi hal seperti itu dan untuk tidak terjadi lagi terus kami lakukan, dan kedua menteri luar negeri juga telah beberapa kali membahasnya.

Indonesia juga sudah mengajukan usulan agar protokol dan code of conduct itu bisa diselesaikan dalam waktu dekat, dengan demikian, semua proses untuk sehingga peningkatan kerja sama diantara kedua negara bisa kita laksanakan lebih baik.

Dan, tentu, kami punya semangat yang sama untuk menyelesaikan masalah itu, dengan demikian setelah semuanya selesai dengan baik, meskipun kerja sama yang lain terus berlangsung, tapi kita akan bisa menemukan peluang-peluang baru, agenda-agenda baru dalam kerja sama bilateral kami. Sebagai contoh kerja sama intelligence yang sangat diperlukan untuk kepentingan kedua negara juga bisa diteruskan dan ditingkatkan. Demikian juga kerja sama militer, militer Australia, militer Indonesia untuk kepentingan bersama juga bisa di lanjutkan dan ditingkatkan.

Pendek kata, apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan isu yang sempat mengganggu hubungan baik diantara Australia dan Indonesia, itu akan membawa manfaat yang sangat besar, karena kita ketahui bahwa kedua bangsa, bangsa Australia dan bangsa Indonesia ingin terus bersahabat. Kita ketahui hampir 1 juta wisatawan Australia berkunjung ke Bali dan ke Indonesia, ada sekitar 150.000 mahasiswa dan pelajar Indonesia sekarang belajar di Australia, sehingga sebetulnya hubungan antar manusia itu strong and progressive.

Dalam konteks itu semua, untuk kepentingan bersama diantara Australia dan Indonesia, maka kami telah sepakat untuk menyelesaikan masalah yang sempat mengganggu, katakanlah hubungan bilateral kami, dan selebihnya kita sepakat untuk mencari peluang-peluang kerja sama yang baru demi kepentingan kedua bangsa Australia dan Indonesia.

Itulah yang dapat saya jelaskan dari sisi Indonesia, sekarang saya persilakan yang mulia bapak Perdana Menteri Tony Abbott untuk memberikan penjelasan kepada para wartawan. Saya persilakan.
Perdana Menteri Tony Abbot:
Bapak. President, thank you so much.

Thank you so much for the invitation to Batam island. Thank you so much for the warmth and cordiality of our discussion today, and thank you for the consistent friendship that you have shown to Australia over the last decade.

This is a very important relationship to Australia. Indonesia is a significant trading partner, it is an increasingly important source --- of people, ideas of strength -- to Australia. And I want this relationship to go from strength to strength in the months and years ahead. My first overseas visit as Prime Minister was very fittingly --to Indonesia, and I look forward to many visits to this marvelous country in the years ahead.

So this is a very important relationship to me. It is a very important relationship to my country. In some respect, our most important relationship, given to Indonesia’s size, proximity and potential, as one of the emerging democratic superpower of Asia.

One of the great things about this relationship is that-- on those rare occasion when there are problems, we talk them thru. we speak candidly to each other and that’s exactly what’s happened between myself and Bapak President, today.

Yes, there have been a couple of issues between our countries over the last few months, but I am confident that they are well on the way to resolution. A satisfactory and successful resolution.

The people smuggling issue is well on the way to resolution because, the boats that were coming to Australia have almost entirely ceased to come. So I believe, this is an issue which will not substantially further trouble us.

The intelligence issue is one that I believe will be resolved by the process under way between the foreign minister of Indonesia, His Excellency Marty Natalegawa and Australia’s foreign minister, Julie Bishop. I believe that this can successfully be resolved to the mutual benefit of our country’s, because intelligence sharing in dealing with common problem is the way forward for both of us.

I want to stress that this is a strong partnership between Indonesia and Australia. Indonesia and Australia are I believe, trusted partners of each other, Our economic links are growing all the time. And I’m delighted to say that Australia’s role in contributing to Indonesia’s food security is stronger today than it was 12 months ago.

I’m pleased that our people to people link are improving all the time. And shortly of the 1st new Colombo plan flyers and scholars will be arriving from Australia, here in Indonesia. And on the 25th of June, the 1st Yudhoyono fellow will be announced in Australia.

And, I think there is great potential for Australia and Indonesia to work together for the peace, stability and security in our region and in intelligence sharing is important part of that.

I want congratulate Bapak President Yudhoyono for the leadership, that he has shown, not just here in Indonesia, but in this region and in the wider world over the past decade. President Yudhoyono has been one of the senior Statesman, perhaps the senior Statesman of ASEAN and has helped to make ASEAN strong and more influential in the councils of the world. I want to stress that a strong ASEAN is important to our region, it’s very important to Australia.

I also want to stress Australia continuing support for the Lombok treaty, and our absolute understanding of the primacy of that treaty, in the relationship of two countries. Our total support for the territorial integrity of Indonesia.

Finally, may I say that when President Yudhoyono leaves office, Indonesia will have lost a statesmen. and Australia will have lost friend. I’m sure that Indonesia will have more statesman in the future and I know Australia will have great friends in this country in the future. but President Yudhoyono has been a great president, and good friend to Australia, and I believe that when the history of Indonesia is written, the Yudhoyono presidency will be a watershed, marked by peace abroad, prosperity at home, of the consolidation of democracy and the strengthening of national unity. This is a marvelous legacy that you, Bapak President, leave your country. And I have to say that I have been proud and thrilled and honored to get to know you over the last few years, I will be very please and proud and honoured to call you friend, in months and years and decades ahead.

Thank you so much Bapak Yudhoyono.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono:
Thank you.


Keterangan Pers Presiden

No comments: