Berdasarkan data Badan Penanaman Modal Daerah Bali tingkat investasi penanaman modal di Bali hingga triwulan ke-3 tahun ini mencapai Rp. 5,8 Triliyun. Nilai investasi ini jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 3,1 Triliyun. Apalagi dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu yang hanya mencapai Rp. 2,29 Triliyun.
Kepala Badan Penanaman Modal daerah Bali Nyoman Suwirya Patra pada keteranganya di Renon (27/10) menyatakan yang cukup mengejutkan adalah hampir 98 persen investasi penanaman modal yang masuk ke Bali pada tahun ini adalah investasi penanaman modal asing terutama untuk sector
pariwisata. Kondisi ini menunjukkan bahwa investasi sector pariwisata di Bali masih cukup menjanjikan.
Namun yang menjadi permasalahan saat ini di Bali yaitu sebagian besar investasi pariwisata ini masih terfokus di Kabupaten Badung dan Denpasar. “pemerataan itu permasalahan kita yang pertama karena sector yang kedua daerah penyebaran yang terfokus di Denpasar dan Badung” ujar
Nyoman Suwirya Patra.
Suwirya Patra menyebutkan meningkatnya investor asing untuk
berinvestasi di Bali karena Bali masih dipandang sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. Disisi lain peningkatan keamanan Bali juga menjadi penunjang akan membaiknya bisnis pariwisata di Bali.(mlt)
No comments:
Post a Comment