Amlapura (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (6/12) kemarin meresmikan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) di pantai Lepra, Bugbug, Karangasem. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan potensi perikanan dan kelautan masih sangat besar. Terkait operasi BPIUUK itu, Presiden minta jangan hanya bagus saat diresmikan. Seterusnya harus dikelola dengan baik sehingga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat.
Untuk itu, kepada Menteri Fadel Muhammad dan juga Gubernur Bali, diingatkan agar tetap memperhatikan pengelolaan balai itu. ''Kalau ada masalah hendaknya segera ditanggulangi, tak perlu saling menyalahkan,'' tegasnya.
Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad mengatakan, komoditi udang saat ini masih merupakan andalan ekspor selain rumput laut dan ikan tuna. Menurutnya, akhir 2009 ekspor udang Indonesia 240.250 ton (27,29%) dari total ekspor perikanan 881.413 ton. Nilai ekspor udang itu mencapai 1,576 miliar dolar AS (63,3%) dari total nilai ekspor perikanan 2,466 miliar dolar AS.
Brodstok budi daya udang jenis vaname yang tergolong unggul di Desa Bugbug, menurut Fadel, merupakan balai budi daya udang terbesar di Asia Tenggara. Dalam setahun, balai ini ditargetkan mampu memproduksi 675 ribu ekor. Sementara di lokasi budi daya sejenis lainnya baru mampu memroduksi sebanyak 250 ribu sampai 300 ribu ekor setahun.
Menurut Fadel, sampai kini Indonesia masih sebagai pengimpor induk udang dari Amerika Serikat seperti dari Florida dan Hawaii, dengan harga yang mahal. Harga udang impor setelah sampai di tangan pembeli masyarakat juga sangat tinggi berkisar Rp 400 ribu per ekor. Sementara udang yang dihasilkan dari balai benih udang Bugbug nantinya dijual murah kepada pembudi daya, sehingga terjangkau oleh masyarakat, sekitar Rp 40 ribu.
Istana Tampaksiring
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melakukan kunjungan selama sepekan di Bali rencananya akan berada di Istana Tampaksiring hingga perayaan hari raya Galungan, Rabu (8/12). Di Istana Tampaksiring, Presiden hanya melakukan kegiatan internal.
Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam situs resmi kepresidenan, selama di Bali, Presiden selain melakukan peresmian Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan, juga berencana menerima kunjungan kehormatan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao.
Presiden juga akan menghadiri dan meresmikan Bali Democracy Forum ke-3, yang bertemakan Democracy and The Promotion of Peace and Stability di Nusa Dua, Kamis lusa. Pada kesempatan itu Presiden juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat. Antara lain dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, Menlu Australia, dan Senator AS David Prince. (013/kmb16)
Bupati Mohon Presiden Lanjutkan Bypass Bali Timur-Utara
Amlapura (Antara Bali) - Bupati Karangasem I Wayan Geredeg memohon kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Jalan Bypass IB Mantra yang sudah dibangun dari Denpasar bisa terus berlanjut tembus hingga daerah ujung timur dan utara Bali.
"Proses pembangunan yang hingga kini baru menjangkau Kabupaten Klungkung, nantinya dapat terus dilanjutkan hingga ke daerah ujung timur dan utara Bali," kata Bupati Wayan Geredeg saat peresmian pusat induk ikan pembenihan (broodstock) udang di Desa Bugbug, Karangasem, Senin.
Pada peresmian yang dilakukan Presiden SBY serta didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad itu, Bupati Geredeg berharap dengan adanya jalan tembus hingga Bali timur dan utara, akan meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat.
"Selain jalan, kami juga berharap Bapak Presiden dapat mengucurkan bantuan untuk kemajuan wilayah Karangasem," ucapnya.
Bupati Geredeg juga melaporkan pembangunan yang dibiayai APBN yang hingga kini belum rampung seluruhnya, antara lain pengembangan dermaga kapal pesiar atau cruise di Tanah Ampo serta pipanisasi air bersih, sehingga masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
"Selain itu kondisi pantai di Karangasem juga sangat memprihatinkan akibat kikisan ombak yang dahyat. Untuk itu perlu bantuan kucuran dana dari pusat, karena daerah belum mampu menangani," katanya.
Bupati asal daerah Sibetan itu juga menjelaskan keberhasilan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dapat dicapai selama ini.
Mengutip hasil survei sebuah lembaga independen, menurut Geredeg tahun 2005-2010 kemiskinan di Karangasem sudah berkurang cukup banyak.
"Karangasem sudah dinyatakan bebas dari ketertinggalan. Kami bangga karena pemerintah pusat masih terus 'menuntun' dengan mengucurkan berbagai dana," ucapnya.
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir dalam acara tersebut, justru mengaku sangat terkejut karena gelandangan dan pengemis atau gepeng yang ada selama ini justru banyak berasal dari Karangasem.
"Awalnya saya tidak percaya gepeng berasal dari Karangasem, namun setelah saya turun langsung ternyata benar," ujarnya.
Menyikapi pengaduan itu, Presiden SBY meminta menteri-menterinya agar mempelajari permintaan Bupati.
"Untuk pembangunan dermaga akan menjadi prioritas karena penting dalam upaya menggerakkan ekonomi daerah ini dan sekitarnya," katanya.(*)
"Proses pembangunan yang hingga kini baru menjangkau Kabupaten Klungkung, nantinya dapat terus dilanjutkan hingga ke daerah ujung timur dan utara Bali," kata Bupati Wayan Geredeg saat peresmian pusat induk ikan pembenihan (broodstock) udang di Desa Bugbug, Karangasem, Senin.
Pada peresmian yang dilakukan Presiden SBY serta didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad itu, Bupati Geredeg berharap dengan adanya jalan tembus hingga Bali timur dan utara, akan meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat.
"Selain jalan, kami juga berharap Bapak Presiden dapat mengucurkan bantuan untuk kemajuan wilayah Karangasem," ucapnya.
Bupati Geredeg juga melaporkan pembangunan yang dibiayai APBN yang hingga kini belum rampung seluruhnya, antara lain pengembangan dermaga kapal pesiar atau cruise di Tanah Ampo serta pipanisasi air bersih, sehingga masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
"Selain itu kondisi pantai di Karangasem juga sangat memprihatinkan akibat kikisan ombak yang dahyat. Untuk itu perlu bantuan kucuran dana dari pusat, karena daerah belum mampu menangani," katanya.
Bupati asal daerah Sibetan itu juga menjelaskan keberhasilan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dapat dicapai selama ini.
Mengutip hasil survei sebuah lembaga independen, menurut Geredeg tahun 2005-2010 kemiskinan di Karangasem sudah berkurang cukup banyak.
"Karangasem sudah dinyatakan bebas dari ketertinggalan. Kami bangga karena pemerintah pusat masih terus 'menuntun' dengan mengucurkan berbagai dana," ucapnya.
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir dalam acara tersebut, justru mengaku sangat terkejut karena gelandangan dan pengemis atau gepeng yang ada selama ini justru banyak berasal dari Karangasem.
"Awalnya saya tidak percaya gepeng berasal dari Karangasem, namun setelah saya turun langsung ternyata benar," ujarnya.
Menyikapi pengaduan itu, Presiden SBY meminta menteri-menterinya agar mempelajari permintaan Bupati.
"Untuk pembangunan dermaga akan menjadi prioritas karena penting dalam upaya menggerakkan ekonomi daerah ini dan sekitarnya," katanya.(*)
No comments:
Post a Comment